Salah program unggulan SMA Muhi adalah baca tulis Al-Qur’an (BTQ) yang diperuntukkan untuk GTK dan semua siswa. Dinamika membaca Al-Qur’an di Muhi sangat dinamis. Sebagai dukungan dan penyegaran terhadap bimbingan BTQ, pada hari Jumat, 30 September 2022, Muhi gelar kajian terbatas dengan tema penguatan dan motivasi pembimbingan Al-Qur'an. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Ibu GTK pengampu dan pendamping baca Al-Qur’an baik program matrikulasi maupun program lainya. Kemampuan baca Al-Qur’an memang tidak menjadi prasyarat ketika masuk Muhi, namun hal ini menjadi syarat kenaikan kelas. “Bapak Ibu GTK diharapkan dapat membimbing Ananda, agar lulus dari Muhi Ananda sudah lancar membaca Al-Qur’an,”pesan Bapak Herynugroho selaku kepala sekolah.
Sebaik-baik kalian adalah yang mau belajar dan mengajarkan Al-Qur’an (Hr.Bukhori). Ustadz Akbar Sandro Yudho Dhiharso, S.Sos.I., M.SI. selaku pemateri dalam kajian ini menjelaskan jika menginginkan kualitas baca Al-Qur’an yang baik harus diawali dengan guru yang baik pula. Guru baik perlu proses upgrading atau training. Program unggulan BTQ di Muhi pastinya memiliki kriteria benar, baik, dan bagus. Benar dari segi tajwid dan makhorijul huruf sedangkan baik secara tartil. Membaca Al-Qur’an secara baik ada tiga kategori yaitu (a) belum bisa membaca sama sekali, (b) bisa membaca tetapi belum benar dan lancar, (c) membaca lancar namun belum benar, dan (d) membaca lancar, benar, dan bagus. “Mengajarkan Al-Quran akan terasa mudah apabila menerapkan aturan pembelajaran yang tertib termasuk berdoa terlebih dahulu, klasifikasi siswa, dan menentukan ketuntasan maksimal”, tutur Ustaz Akbar Sandro. (Zen)
